Minggu, 24 Februari 2013

renungan part III


imagination is more important than knowledge
"I am enough of an artist to draw freely upon my imagination. Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited. Imagination encircles the world". Albert Einstein (1879 - 1955)

Tulisan Albert Einstein yang menyemangati.Jiwa pemberontak yang acuh pada kemapanan, menegaskan bahwa ia lebih mencintai kreatifitas ketimbang ilmu pengetahuan.Banyak dari kita punya naluri semacam itu,mekanisme bela ego.Tanpa berburuk kata,pastilah ada terlintas dalam benak,mana yang utama;imajinasi atau pengetahuan?.Itu penting! Sebab dengan melakukan itu anda dan saya setidaknya sedang ingin menjadi pembebas.(Tapi,kita abaikan saja dulu).Einstein dengan ide-ide cemerlang yang menempatkannya dalm sepuluh besar jenius spanjang masa(Tony Buzan dan Raymond Keene,The Book of Genius) menyadarkan kita betapa penghargaan akan potensi diri itu penting.Bahwa potensi diri itu muncul sebagai imajinasi ,ketika ketidakpuasan memaksa kiat berandai-andai sebagai asumsi awal mencari kebenaran,ada apa?siapa aku?Bagaimana ini?dan lain,dan seterusnya,bukan awal pengetahuan.Dan mestinya setiap pribadi bertolak dari dasar yang"keras".Kekerasan yang dikondisikan oleh kontrol sosial.Kita tidak mau dicap "gila" itu masalah juga.Gambar seorang bayi sedang merangkak mendekati ular,dan bermain dengannya?Mana yang utama disitu?imajiani?pengetahuan?Kita hanya menduga.Tapi semestinya bawah sadar(id=bahasa Latin untuk "itu" dan istilah Freud untuk alam bawah sadar yang tak terkendali) kita sedang berbisik,jangan!!!Ketika orang telah dimasuki oleh budaya(lebih karena doktrin) baik dan buruk ketakutan semakin memaksa,membatasi keingintahuan."Yang melumpuhkan individu saya anggap kejahatan terburuk dari kapitalisme. Seluruh sistem pendidikan kita menderita dari kejahatan ini. Sikap kompetitif yang berlebihan adalah ditanamkan ke mahasiswa, yang dilatih untuk keberhasilan ibadah materi sebagai persiapan untuk karir masa depannya" Albert Einstein (1879 - 1955).Ritual yang sedang berlangsung disini budaya copy-paste.Segalah sesuatu hanya ceremonial belaka,dunia formalitas.Time is money ditafsir sebagai Time for money.Tak dapat disangkal sebagian besar kita dikondisikan untuk sebuah honorarium,penghargaan karena jasa sudah terpeleset jauh.Ini tidak sepenuhnya benar tapi menarik  disimak.Catatan yang ditulis sejarah oleh sebagian besar "pemikir modern"( menyebut demikian seturut pemikir pasca renaissance mengagumi pendahulunya sebagai pelopor "pemikiran  modern",sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad Pertengahan) Meninggalkan jejak pergualatan mereka ketika tidak semerta percaya pada pengetahuan dan berjuang mematahkan keyakinan umum melalui sederetan penemuan.Mengajak kemudian saya dan anda yang ingin sepenuhnya bebas.Bebas dari sekat kelas yang membatasi kita dengan dunia luar yang cepat sekali berevolusi  meninggalkan teks.Catatan-catatan tadi, bagaimanapun,adalah bentuk ekspresi emosi ingin keluar dari tekanan pengetahuan.Itu hak menghibur diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar