Katakanlah sekarang apa yang kau kehendaki;kata sampari itu, berikanlah
saya koreri syaben, pinta manarmakeri. Karena matahari terbit
permintaanmu aku kabulkan dan sekarang ini koreri telah kau miliki.
Bila insoraki anak gadis panglima Rumbrak Pergi ke pantai dan mandi bersama teman- temannya dekatilah lalu petiklah buah bintanggur (buah pohon mars ) dan lemparkanlah ke laut. kamu akan melihat sesuatu terjadi pada insoraki dan itu akan menkadi koreri, kata sampari setelah bebrapa hari berselang dilihatnya beberapa gadis pergi mandi di pantai. cepat- cepat Manarmakeri pergi dan bersembunyi di balik pohon mars Di
Bila insoraki anak gadis panglima Rumbrak Pergi ke pantai dan mandi bersama teman- temannya dekatilah lalu petiklah buah bintanggur (buah pohon mars ) dan lemparkanlah ke laut. kamu akan melihat sesuatu terjadi pada insoraki dan itu akan menkadi koreri, kata sampari setelah bebrapa hari berselang dilihatnya beberapa gadis pergi mandi di pantai. cepat- cepat Manarmakeri pergi dan bersembunyi di balik pohon mars Di
perhatikannya gadis itu satu demi satu oleh sorang
gadis yang cantik yaitu insoraki. dia memetik buah bintanggut lalu
melempar ke laut. bauh itu hanyut dan tersentuh pada payudara insoraki.
insoraki kaget lalu memungut buah itu lalu melempar ke darat,peristiwa
itu terulang sampai tiga kali berturut- turutsetelahperistiwa itu
terjadi insoraki merasa ada sesuatu kelainan pada dirinya, orang tuannya
terkejut karena anak gadisnya hamil. orang tua insoraki bertanya kepada
penduduk Meokbundi, tetapi seorangpun tidak mengetahuinya, insoraki
termenung dengan hal yang menimpanya karena ia tidak pernah bergaul
dengan laki- laki setelah tiba saatnya melahirkan, seorang anak laki-
laki. karena anak itu telah lahir dan dirasa akan membawa perubahan dan
kedamaian maka mereka menemukanya Manarbeu ( pembawa damai)pertumbuhan
anak itu semakin besar dan sudah dapat bicara, setiap ia menangis ia
selalu menanyai ayahnya. pada suatu hari mereka berkumpul dan bermufakat
untuk mengadakan Wor ( suatu perta besar ) dengan pesta itu Manarbeu
dapat menujukan siapa bapaknya. pada hari yang di tentukan para tamu
telah tiba dan secara dimulai. insoraki dan anaknya duduk paling depan
supaya Manarbeu dapapt menentukan bapaknya, pada pesta itu mereka
mengharuskan para pemuda untuk lewat berjalan di depan insoraki dan
anaknya. namun tidak seorangpun dikenali oleh Manarbeu. Perarakan
terakhir Manarmakeri adalah khusus untuk orang tua. manarmakeri
mengantri pada bagian terakhir. Manarmaker penuh dengan kudis dan di
tangannya memengang tongkat dan setangkai daun untuk pengusir lalat,
ketika lewat di depan ibu dan anak itu, Manarbeu langsung menunjuk
Manarmakeri dana berkata, Ibu itu bapak saya ! ketikan anak itu ingin
memeluk ayahnya, insoraki menahannya karena jijik pada tubuh manarmakeri
dihina dan diusir oleh warga. maka mereka pergi meninggalkan kampung
itu akhirnya, insoraki ikut pergi bersama- sama dengan Manarmakeri
menuju ke arah barat.
dalam perjalanan ke barat itu, manarbeu tiba- tiba ingin bermain di sebuah pulau dangan pasir putih yang tiba- tiba muncul, setelah manarbeu puas bermain, mereka berlayar terus meninggalkan Pulau yapen menyisiri pulau Supiori yang makin lama makin jauh menuju ke barat. dalam perjalanan itu. tiba- tiba muncul sebuah pulau kecil di atas permukaan laut dan makin lama makin besar. ternyata pulau itu lebih dari pulau yang beru saja ditingalkan dan tidak bergunung. parahu Karures dari manarmakeri berlayar menyusuri pulau itu sampai pada suatu pulau kecil dan manabeu kembali berhasrat untuk bermain pasir di pulau kecil itu. karena dia terus bermain dia pulau kecil itu. karena dia terus merengek, terpaksa perahu didaratkan dan manarbeu diperbolehkan bermain di atas pasir itu perjalanan terus dilanjutkan dia atas pulau besar itu ternyata belum didiami oleh manusia. Manarmakeri mengambil empat batang lidi yang di tancapakan dia atas pasir dan kemudia dia mengucapkan mantera- manteranya, setelah mebaca manteranya, keempat lidi mejadi empat suku asli pulau itu yang kemudian di kenal sebagai pulau Numfor. manarmakeri memperingatkan mereka agar bila dari antara mereka meniggal tidak boleh ditangisi karena mereka akan dibangkitkan. apapbila mereka tidak mematuhi yang dikatakan oleh manarmakeri. ketika dari anatara mereka maniggal, mereka tangisi dia, hal itu benar- benar membuat manarmakeri kecewa. buakanhanya itu, ketika mereka kekurangan bahan makanan mereka berlayar kepulau yapen dan menukarkan ikan dan sagu yang sesunguhnya bertentangan dengan apa yang di perintahkan oleh Manarmakeri kejadian itu membuar dia kecewa dan merasa keberadaanya didaerah itu tidak dihargai dia mengingat kembali pengalamannya di kampung sopen,kemudian di pulau Meobundi, di kampung Krawi dan terhir di numfor. manarmaker tidak betah tinggal di daerah itu. dia mengambil keputusan untuk pergi dari orang- orang dan negerinya sendiri untuk mencari tempat yang aman dan tenang. dia meninggalkan tempat itu ke suatu tempat yang penuh ketenangan
dan kedamaian. dia memperoleh rahasia kahidupan abadi yang dia inggin sumbangakan kepada sesamanya manusia tetapi tidak mau di mengerti untuk itu dia pergi. dia pergi untuk suatu ketika kembali membawa suatu kehidupan baru berkelimpahan dan penuh kedamaian abadi seperti janji kibaran sampari ( Bintang kejora ) Dian sempat meninggalkan bebrapa pesan kepada warganya supayajangan membunuh, jangan suka mencuri hak milik orang lain, dan menyiapkan rumah yang besar untuk menampung kekayaan yang akan dari sebelah barat, Setelah berpesan demikian manarmakeri bersama istrinya Insoraki naik perahu untuk pergi meninggalkan tempat itu, namun anaknya Manarbeu masi asyik bermain pasir putih yang indah. ketika manarmakeri meminta untuk naik ke perahu Manarbeu tidak mau. dia asyik seakan- akan pasir adalah teman seumurnya sampai tidak mau meninggalkannya, untuk mengakali anaknya manarmakeri mengambil sepotong kayu yang kemudian menjadi seekor ular bisa. Melihat ular itu Manarbeu takut dan segera naik ke perahu.
sejak itu ular bisa tersebut manjadi banyak di pulau numfor dan hingga kni pulau itu di kenali sebagai pulau yang penuh dengan ular bisa untuk kesekian kalinya Manarmakeri harus menignggalkan rakyatnya Perahu segera bertolak meninggalkan pulau Numfor menuju ke sebelah barat. Ia menyebrangi selat dan laut menyusuri pantai di pulau- pulau. Manarmakeri pernah singah di sekelompok pulau yang kini dikenali sebagai kepulauan Raja Ampat. setelah beberapa lama tinggal dan menyebarkan pengajarannya, ia melanjutkan perjalanan menuju ke barat. sejak keberangkatan hingga kini ia belum kembali. menurut pesan yang di tinggalkan ia akan kembali suatu saat dengan membawa kedamaian, harta benda serta makanan yang berkelimpahan. saat saya kembali, sampari akan berkibar- kbar dari ujung pulau hingga ujung pulau di atas tanah ini
dalam perjalanan ke barat itu, manarbeu tiba- tiba ingin bermain di sebuah pulau dangan pasir putih yang tiba- tiba muncul, setelah manarbeu puas bermain, mereka berlayar terus meninggalkan Pulau yapen menyisiri pulau Supiori yang makin lama makin jauh menuju ke barat. dalam perjalanan itu. tiba- tiba muncul sebuah pulau kecil di atas permukaan laut dan makin lama makin besar. ternyata pulau itu lebih dari pulau yang beru saja ditingalkan dan tidak bergunung. parahu Karures dari manarmakeri berlayar menyusuri pulau itu sampai pada suatu pulau kecil dan manabeu kembali berhasrat untuk bermain pasir di pulau kecil itu. karena dia terus bermain dia pulau kecil itu. karena dia terus merengek, terpaksa perahu didaratkan dan manarbeu diperbolehkan bermain di atas pasir itu perjalanan terus dilanjutkan dia atas pulau besar itu ternyata belum didiami oleh manusia. Manarmakeri mengambil empat batang lidi yang di tancapakan dia atas pasir dan kemudia dia mengucapkan mantera- manteranya, setelah mebaca manteranya, keempat lidi mejadi empat suku asli pulau itu yang kemudian di kenal sebagai pulau Numfor. manarmakeri memperingatkan mereka agar bila dari antara mereka meniggal tidak boleh ditangisi karena mereka akan dibangkitkan. apapbila mereka tidak mematuhi yang dikatakan oleh manarmakeri. ketika dari anatara mereka maniggal, mereka tangisi dia, hal itu benar- benar membuat manarmakeri kecewa. buakanhanya itu, ketika mereka kekurangan bahan makanan mereka berlayar kepulau yapen dan menukarkan ikan dan sagu yang sesunguhnya bertentangan dengan apa yang di perintahkan oleh Manarmakeri kejadian itu membuar dia kecewa dan merasa keberadaanya didaerah itu tidak dihargai dia mengingat kembali pengalamannya di kampung sopen,kemudian di pulau Meobundi, di kampung Krawi dan terhir di numfor. manarmaker tidak betah tinggal di daerah itu. dia mengambil keputusan untuk pergi dari orang- orang dan negerinya sendiri untuk mencari tempat yang aman dan tenang. dia meninggalkan tempat itu ke suatu tempat yang penuh ketenangan
dan kedamaian. dia memperoleh rahasia kahidupan abadi yang dia inggin sumbangakan kepada sesamanya manusia tetapi tidak mau di mengerti untuk itu dia pergi. dia pergi untuk suatu ketika kembali membawa suatu kehidupan baru berkelimpahan dan penuh kedamaian abadi seperti janji kibaran sampari ( Bintang kejora ) Dian sempat meninggalkan bebrapa pesan kepada warganya supayajangan membunuh, jangan suka mencuri hak milik orang lain, dan menyiapkan rumah yang besar untuk menampung kekayaan yang akan dari sebelah barat, Setelah berpesan demikian manarmakeri bersama istrinya Insoraki naik perahu untuk pergi meninggalkan tempat itu, namun anaknya Manarbeu masi asyik bermain pasir putih yang indah. ketika manarmakeri meminta untuk naik ke perahu Manarbeu tidak mau. dia asyik seakan- akan pasir adalah teman seumurnya sampai tidak mau meninggalkannya, untuk mengakali anaknya manarmakeri mengambil sepotong kayu yang kemudian menjadi seekor ular bisa. Melihat ular itu Manarbeu takut dan segera naik ke perahu.
sejak itu ular bisa tersebut manjadi banyak di pulau numfor dan hingga kni pulau itu di kenali sebagai pulau yang penuh dengan ular bisa untuk kesekian kalinya Manarmakeri harus menignggalkan rakyatnya Perahu segera bertolak meninggalkan pulau Numfor menuju ke sebelah barat. Ia menyebrangi selat dan laut menyusuri pantai di pulau- pulau. Manarmakeri pernah singah di sekelompok pulau yang kini dikenali sebagai kepulauan Raja Ampat. setelah beberapa lama tinggal dan menyebarkan pengajarannya, ia melanjutkan perjalanan menuju ke barat. sejak keberangkatan hingga kini ia belum kembali. menurut pesan yang di tinggalkan ia akan kembali suatu saat dengan membawa kedamaian, harta benda serta makanan yang berkelimpahan. saat saya kembali, sampari akan berkibar- kbar dari ujung pulau hingga ujung pulau di atas tanah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar