Belajar dari
Michelangelo (6 Maret 1475 – 18 Februari 1564)
Ketika ditugasi oleh
Kardinal Riori untuk menghiasi langit-langit kapel sixtine dengan lukisan
,Michelangelo menemukan kesulitan terbesar dalam dirinya.Bagaimanapun,ia
menyadari bahwa ia tidak memiliki keahlian khusus tentang melukis.Apalagi ia
diharuskan melukis dengan teknik fresco yang sangat sulit.(fresco adalah
teknik melukis cepat pada plesteran basah di dinding yang berkembang pada zaman
pencerahan).Memang dulu ketika berusia 16 tahun ia pernah sebagi magang di
bengkel ludivio, diajari mencampur bahan lukisan dan dasar-dasar melukis.Tapi
itu puluhan tahun lalu.Ia tak pernah menyentuh kuas lagi.Mungkin ini monolog
yang tidak sepenuhnya terjadi "Aku bukan pelukis,melukis adalah pekerjaan
orang tua seperti Leonardo" Katanya.Aku seorang pematung!! Memang itu
benarlah,sebab sebagian besar hidupnya ia habiskan untuk Daud,Musa,Pieta dan
kawan-kawan itu.Dan keluarganya sendiri mengklaim berdarah bangsawan.Pelukis
adalah profesi rakyat biasa,jelata. Bapaknya menghancurkan gambar-gambarnya
semasa remaja.Dan kekakuan ini memperlambat perkembangannya, walaupun ia
memiliki bakat luar biasa.Ia menerima tawaran tersebut.Namun ia sadar
reputasinya sebagai pematung berkelas setara Da Vinci dipertaruhkan.Jika gagal
itu,berakhir sudah kariernya.Masih ada hambatan juga, saingannya Leonardo
sering datang mengejek dengan muka propose kepada uskup Roma menawarkan murid
kesayangannya Raphael untuk menggantikan poisisinya.Jika saja Jiwa
ketidakpuasan dan tekad memecah kelaziman tidak membebaskannya dari kerendehan
diri,mungkin ia lari lagi untuk kedua kalinya.Ia mengambil tugas itu,walaupun
ia sempat melarikan diri dari kota Florence karena menolak tugas keduanya itu.
Kita tahu bahwa lukisan sebelum era reneissance dihiasi tokoh-tokoh perjanjian
lama.Michelangelo sedikit berbeda,Ia memakai tokoh-tokoh perjanjian baru
sebagai figur dengan keindahan otot yang luar biasa patut dipamerkan di atas
langit-langit kapela sixtine, yang kemudian menginspirasi Leonardo Da Vinci
dalam The Last Suppernya.Dalam gaya melukis Fresco ia sedikit membebaskan
firman Tuhan yang masih tersimpan dalam lembaran suci.Dan lukisan yang
digulutinya selama tiga tahun itu akhirnya menempatkannya tidak hanya sebagi
seniman mudah terkenal,terkaya semasanya,tetapi juga membebaskannya dari segala
kontrol sosial yang tidak penting!
Banyak karya
Michelangelo sangat terkenal namun terkadang disalah representasikan saya yang
kini.Dunia arsitektur misalnya.Salah satu yang marak kini tumbuh di kawasan perkotaan
adalah pusat bisnis,salah satunya plaza.
Sejarah mencerikan bahwa
Konsep desain plaza bertujuan mengumpulknan,memusatkan perhatian pada satu
titik sentral sebagi pengikat aktifitas. Kawasan perkotaan merupakan kawasan
yang sibuk dengan pelbagai akitifitas.
Memang menentang arus
itu tidak mudah.banyak menuai kritikan.Namun itulah konskuwensi seorang
pembebas,seorang yang amu merdeka dalam arti sesngguhnya.Orang olaragawan
bilang begini "lebih baik kalah karena strategi kurang baik daripada kalah
tanpa strategi sama sekali".Kalau sampai sejauh itu,kita sedang berada di
titik terendah segitiga Freud,id dimana kita bukan lagi homo sapiens yang
selalu ingin bersikap skeptis..Zaman yang disebut postmodern sekarang sedang
berlangsung.Dan kita harus jelajahi sebagai sikap mau merubah
kekaukan,kelaziman dan budaya universal modernisme(budaya copy-paste) dengan
rendah hati.Tentu! dengan menyiapkan diri,mengembangkan kemampuan
terbaik.Menghargai perbedaan pendapat.Tidak dalam rapat lagi.Budaya
gotong-royong yang sesungguhnya(tanpa pamri)
sudah punah (orang lebih dikondisikan untuk menerima upah)Tidak usah
dicemaskan.Saatnya bekerja atas kesadaran sendiri.Kita berhak membebaskan
imajinasi(emosi) dari superioritas rasio, itu etos postmodernisme.Memang disadari manusia(kita)
hidup dalam masyarakat dan tidak di alam bebas.Lagi-lagi pasti menuai
kritikan.Belajarlah kita dari para pembebas.Sebut salah seorang filsuf
Derridda,filsuf Prancis berdara Aljazair, adalah perombak kelaziman,salah satu
toko post -trukturalis yang terkenal jago memporak-porandakan
"teks".Ia mengembangkan ide untuk mempelajari sastra sebagai
filsafat,membuka wawasan filsafat dan mempermasalahkan banyak asumsi umum.Ia
toh mendapa kritikan.Teori terkenal,difference,deconstruction.Di
universitas ia dipilih secara aklamasi,Derrida pernah mendapat
gelar doctor honoris causa di Universitas Cambridge.Walaupun hanya
seremonial ia toh mndapat suara penolakan.Pada kenyataan-nya
banyak profesor di sana yang menolak, salah satunya adalah W.V.Quine. Alasannya,
karya-karya Derrida dianggap sebagai karya ajaran yang absurd, yang menolak
pembedaan antara kenyataan dan fiksi. Pun, banyak kalangan yang menilai bahwa
sebenarnya Derrida tidak berfilsafat, melainkan hanya bermain-main dengan
filsafat.Tapi,kenyataan manis teorinya kini, tak dapat disangkal saya dan anda
sedang memakainya.Jauh merembah dari filsafat ke disiplin lain.
Tapi itu-ambil manfaat
positif- menyempurnakan.Sebab seungguhnya para maestro,pencipta sedang berjuang
untuk itu dahulu.Kita harus percaya Yan kuran itu lleebbiihh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar